Seorang pemilik katering mendapat orderan fiktif dari orang yang mengaku sebagai TNI. Pesanan tersebut berupa 120 nasi kotak dengan total pesanan Rp 5,4 juta.
Lewat unggahan Facebook, seorang pemilik katering di Batam, Kepulauan Riau bernama Dian mengaku mendapat orderan fiktif. Ia mengatakan bahwa yang memesan tersebut mengaku sebagai TNI.
"Ceritanya dapet orderan fiktif tadi malam orderan dadakan 120 boks karena yang telepon ada 3 orang dari TNI yang berpangkat berbeda mengaku dari Yonif 136 Rider Barelang," tulisnya (10/05/23).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikFood (12/05/23) Dian menceritakan bahwa tak biasanya ia menerima pesanan tanpa DP. Namun, orang tersebut mengatakan bahwa pesanannya untuk acara dadakan.
Baca Juga: Driver Ojol kena Orderan Fiktif di Restoran Burger Mencapai Rp 580 Ribu
![]() |
Selain itu, orang yang memesan selalu bersikap meyakini. Pesanan itu diterima pada tanggal 8 Mei untuk tanggal 10 Mei. Dan selama proses itu kustomer masih saling komunikasi dengan Dian.
"Mereka pesan malam, telepon kami menjelang Maghrib. Terus komunikasi sampai jam 9 malam. Berusaha meyakinkan bahwa orderannya akan diproses," tutur Dian pemilik katering bernama Dapoer Raisyah.
Bahkan kustomer tersebut menghubungi Dian dengan 3 nomor yang berbeda. Awalnya kustomer itu memesan nasi kotak untuk acara selama 3 hari. Totalnya nasi kotak yang dipesan itu sebanyak 360 boks.
Namun, baru di hari pertama di mana Dian sudah membuatkan 120 boks ternyata ia menyadari bahwa itu penipuan. Tiba-tiba saja ketika nasi boks sudah siap, nomor kustomer tak bisa dihubungi.
Baca Juga: Apes! Driver Ojol Ini Kena Orderan Fast Food Fiktif Rp 500 Ribu
![]() |
"Mereka akan jemput makanannya jam 14.00. Mereka bilang akan bayar untuk 3 hari," tutur Dian. Lalu terungkap fakta bahwa ini adalah modus penipuan ketika kustomer minta tolong dibelikan ransum.
"Di jam 10 pagi mereka telepon minta diorderkan ransum TNI. Nanti akan dibayar ketika mereka ambil makanan di tempat saya," lanjut Dian.
Dian diminta untuk memesan ransum dari supplier dengan uang DP. Yang berarti uang DP tersebut menggunakan uang Dian. Beruntung, Dian segera menyadari bahwa ini modus penipuan.
![]() |
"Paket ransumnya harganya Rp 79 juta, disuruh DP 50%. Saya menolak. Setelah itu nomor saya diblokir sama yang pesan nasi kotak. Menurut saya, mereka mengincar uang DP ransum itu," tuturnya.
Sebanyak 120 nasi kotak tersebut kemudian dijual lewat Facebook untuk paling tidak mengembalikan modal yang dikeluarkan. Satu kotaknya dibanderol Rp 45.000.
"Dijual harga modal yang penting habis. Temen-temen deket pada bantu beli. Alhamdulillah banyak orang baik," tutupnya.
Baca Juga: Duh! Driver Ojol Ungkap Restoran yang Hobi Bikin Orderan Fiktif
(raf/odi)